TUGAS
para jurnalis adalah mengadvokasi persoalan ketimpangan di dalam masyarakat dan
lakukanperlawanan dengan cara menuliskannya. Begitu ungkap Shinta Maharani,
kontributor koran Tempo saat mengisi workshop Pers Kampus yang di hadapan
sekitar 25 perwakilan Lembaga Pers Mahasiswa. Wokrshop bertema Mewartakan Isu
Keberagaman itu dihajat 4-6 Juni 2015 lalu di Hotel Pandanaran, Yogyakarta.
Pelatihan
untuk aktivis pers kampus ini, menyajikan materi seputar konflik,
pelanggaran HAM, isu gender dan agama serta kebebasan dan memahami etos kerja
peliputan. Menghadirkan narasumber dari koran Tempo dan Jakarta Post yang
tergabung dalam Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Yogyakarta.
Peserta
menikmati sensasi belajar peliputan lewat field trip ke lokasi yang telah
ditentukan panitia. Mereka belajar bertanya, mewawancarai dan menuliskan hasil
liputan sebagai tim. Masing-masing tim mempresentasikan hasil karya liputan
mereka di hadapan peserta yang lain.
“Tugas
para jurnalis adalah memperjelas informasi dan mendudukkan masalah secara
jelas," tegas Ahmad Junaidi, jurnalis Jakarta Post saat mengomentari
tulisan peserta yang dinilai kurang tepat dalam pengambilan angle dan
penggambarannya kurang tajam.
Pada sesi
materi Media dan Kebebasan, Andi Budiman, mewanti-wanti agar para jurnalis muda
lebih peka dan mampu mewartakan fakta seputar kehidupan masyarakat yang sedang
bertentangan, termasuk kelompok-kelompok intoleran.
Selama
tiga hari, peserta belajar berdiskusi, berdialog seputar konflik dan
pelanggaran HAM yang kerapkali terjadi di dalam kehidupan masyarakat. Peserta
pun terlihat menikmati pembelajaran mengadvokasi lewat tulisan untuk memberikan
suara pada kehidupan mereka yang termarginalkan. dan bertanggungjawab merawat
kehidupan berbangsa dan bernegara lewat peranan media massa.
Workshop
Pers Kampus atas inisiatif Serikat Jurnalis untuk Keberagaman (Sejuk),
Friedrich Nauman Stiftung Fur Die Freinheit (FNF), melibatkan Aliansi Jurnalis
Independen (AJI), memberi kesempatan kepada aktivis pers
kampus di Jawa Timur dan Jawa Tengah untuk belajar tentang perananan media
untuk merawat Indonesia. Di tangan para jurnalis muda inilah tanggung
jawab masa depan Indonesia disematkan!
Dimuat di Harian Surya. Baca Ini link-nya !
Tulisan ini dibuat saat saya mengikuti workshop Pers Kampus sebagai Fellowship Sejuk 2014